natural_love


Adakah yang sepedih apa hatiku ini?
Adakah yang tau betapa menderitanya batin ini??
Adakah yang tau betapa kehilangan dan rindunya aku???

kini semakin rajin saja pertanyaan to mengusik nurani ku,, setelah ku coba menenangkan hati bahwa ini akan baik-baik saja,,,
rasa yang tidak pernah bisa ku lupakan,, rasa yang bahkan sakitnya bisa menyayat perlahan sakitku dan sakitnya....

bisa kah ku merendahkan hati untuk menerima semua ini,, ini lebih menyakitkan dari yang pernah ku bayangkan,, ku tau mungkin lebih perih lagi ini baginya,,,

tapi bisakan menurunkan ego itu,,
bisakah menurunkan keangkuhan itu,,,

mungkin benar ada nya waktu tak pernah kembali,, benar ada nya waktu tak pernah bisa kau duga,, dan itulah yang terjadi padaku,,

mengapa ku sia-siakan waktu itu.. sekarang sudah tertanam pohon kebencian dan ku harus merasakan pahit buah nya,,,

ini kenyataan???
ini kenyataan???
hay sadarlah ini yang kau rasakan hari ini atau mungkin akan terus kau bawa sampai waktunya tiba,, adakah sang rayap-rayap kecil itu mau menghancurkannya,,,

ini ada karena aku,,, ani ada karena kelalaian ku,,, ini ada karena aku melalaikan hati nirani,,, ini ada karena ke egoisan ku...

tapi tak adakah pengampunan itu bagiku??? sedangkan ALLAH maha mengampuni setiap hamba NYa,,,,, Mengapa kau tidak???

andai suatu cahaya yang terang itu,, akan ada satu lilin yang mati,,, maka tidak lah suatu hati akan terang untuk mencintai sesamanya....

aku menangis hari ini bukan karena hati ini lemah,, tapi menikmati rasa yang ku dapati di dalam hidup ini,,,,
natural_love
PERENCANAAN PKL DICIPOREAT

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah asuhan kedidanan V



Di susun oleh:
Eka sukmayanti
Fadilatul azizah
Neng nurhayati
Wenti hermawati
D3 Kebidanan B-IV



STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG
2009




PERENCANAAN
Tujuan : Mewujudkan RW siaga dengan mewujudkan peran serta masyarakat desa Ciporeat.
Sasaran : KIA ( Daur kehidupan siklus wanita )
Tempat : Beberapa RW di desa Ciporeat.
Pelaksanaan : 2 minggu.

@ Perencanaan Kegiatan Selama 2 Minggu.

Hari ke-1
Orentasi / pengenalan kepada tokoh masyarakat desa ciporeat dan pengenalan lingkungan.
Memperkenalkan diri kepada tokoh dan masyarakat sekitar dan menjelaskan tujuan kita melakukan PKL yaitu mewujudkan RW siaga, serta memberitahukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Diharapkan masyarakat menyambut baik dan dapat bekerja sama mewujudkan RW siaga di desa Ciporeat.

Hari ke-2
Pengkajian data yang sudah ada, pembagian dan diskusi tugas.
 Mengkaji data dari petugas kesehatan dan tokoh masyarakat.
Kita melakukan dan pengkajian, mempelajari data yang sudah ada mengenai keadaan warga sekitar khususnya data mengenai siklus daur hidup wanita (KIA). Data di dapat kan dari petugas kesehatan dan tokoh masyarakat desa tersebut.
 Pembagian dan diskusi tugas pendataan sasaran di RW desa ciporeat.
Membagi tugas dan persiapan perencanaan kepada setiap anggota kelompok untuk melakukan pendataan sasaran.

Hari ke-3
Pendataan sasaran
Melakukan pendataan PWS KIA di RW desa Ciporeat, mengenai daur hidup wanita mulai dari Bayi Baru Lahir, balita, remaja, wanita usia subur, lansia, dan menopause.

Hari ke-4
 Pengkajian dan perumusan masalah dari hasil pendataan daik secara langsung Maupun tidak langsung.
Data yang di peroleh dari hasil pendataan baik secara langsung maupun tidak langsung kita lakukan pengkajian untuk selanjutnya di lakukan pembuatan grafik PWS KIA dan merumuskan masalah sehingga dapat di ketahui apa saja masalah yang ada di RW tersebut.
 Pembahasan rencana mengadakan Musyawarah masyarakat RW (MMR)
Membuat rancangan topik pembahasan dari masalah yang diangkat dari desa ciporeai dan memberi tahukan hasil pendataan serta masalah yang ada dan pengajuan MMR ke petugas kesehatan serta tokoh masyarakat desa tersebut.

Hari ke-5
Persiapan teknis dan administrative MMR
 Pembagian struktur organisasi MMR
 Mempersiapkan materi,peralatan,tempat yang akan di pakai untuk pelaksanaan MMR.
 Pembuatan undangan MMR dan penyebaran undangan.
 Evaluasi pra MMR

Hari ke-6
Rencana pembuata rol play untuk MMR dengan topik yang di ambil dari permasalahan yang paling dominan di RW tersebut

 Persiapan naskah
 Persiapan kostum dan seting tempat
 Latihan rol play
 Evaluasi pra MMR

Hari ke-7
Pelaksanaan MMR
 Pengkondisian peserta
 Sambutan-sambutan dari petugas kesehatan,tokoh masyarakat dan ketua pelaksana MMR.
 Mempresentasikan masalah
 Menampilan rol play
 Tanya jawab dan mendikusikan masalah
 Mencari jalan keluar terbaik dari permasalahan/ solusi masalah.
 Menanamkan komitmen bersama membangun RW SIAGA

Hari ke-8
Persiapan rencana tindak lanjut hasil MMR
Rencana kegiatan:
 Posyandu plus
 Lomba balita sehat
 Pelatihan kader dan calon kader.
 Cerdas cermat kader dan calon kader(koordinasi dengan RW lain)
 Pemilihan kader masa depan yang memegang komitmen bersama memajukan RW siaga koordinasi dengan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat.

Hari ke-9-12 pelaksanaan kegiatan
 Hari ke-9 : posyandu plus
 Hari ke-10:lomba balita sehat
 Hari ke-11:pelatihan kader dan calon kader
 Hari ke-12:cerdas cermat kader dan calon kader serta pemilihan kader masa depan atas persetujuan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat.

Hari ke-13 evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan
Dilaksanakan evaluasi dan pelaporan dari semua kegiatan yang telah di laksanakan, pemberian penghargaan/kenang-kenangan sekaligus penutupan PKL di Ciporeat.
Hari ke-14 perpisahan dan persiapan pulang.
Terimakasih untuk semuanya dan mudah-mudahan kegiatan berjalan dengan lancar.
natural_love

Brease Self Examination (BSE)


Tujuan melakukan Pemeriksaan Payudara Sendiri (Breast Self Examination) (BSE) adalah membuat Anda terbiasa pada rasa rabaan jaringan payudara Anda sendiri. Selama proses tersebut, Anda akan dapat mendeteksi bila terdapat ketidak-normalan atau perubahan.
Waktu yang paling tepat untuk BSE adalah kapan saja di antara 2 sampai 10 hari setelah mulainya menstruasi, ketika payudara Anda dalam keadaan paling keras. Jika Anda tak menstruasi lagi, lakukan BSE Anda setiap bulan pada hari yang sama (Sebenarnya jika Anda berusia di atas 40 tahun, Anda harus melakukan mamogram secara teratur


Langkah Pertama: Posisi Rebah

Coba rasakan apakah ada benjolan keras, penebalan atau perubahan pada jaringan payudara Anda:
• Rebah di atas punggung Anda dengan bantal di bawah bahu Anda.
• Gunakan telapak dari ketiga jari tengah Anda pada tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan Anda.
• Tekan dengan menggunakan tekanan ringan, sedang dan kuat dalam gerakan melingkar.
• Ikuti suatu pola naik turun.
• Rasakan apakah ada perubahaan pada payudara Anda.
Ulangi pada payudara kiri Anda dengan menggunakan tangan kanan Anda.



Langkah Kedua: Berdiri di Muka Cermin.

Cari perubahan-perubahan dalam bentuk ukuran atau tampilan payudara anda, periksa payudara anda dalam empat langkah.
• Tahan lengan di sisi Anda.
• Tahan lengan di atas kepala Anda.
• Tekan tangan di pinggul Anda untuk mengencangkan otot dada Anda.
Bungkuk ke depan dengan tangan di pinggul.
Jika Anda mendeksi sesuatu yang tak lazim sewaktu BSE Anda, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda, supaya dokter dapat melakukan pemeriksaan payudara klinis (Clinical Breast Examination) (CBE). Pada konsultasi Anda, riwayat medis dan riwayat keluarga Anda yang akan di tinjau.
Hampir 95% dari semua kasus kanker payudara dapat disembuhkan jika dideteksi secara dini. Itulah mengapa BSE begitu penting.Jika Anda mendeksi sesuatu yang tak lazim sewaktu BSE Anda, Anda harus berkonsultasi dengan dokter Anda, supaya dokter dapat melakukan pemeriksaan payudara klinis (Clinical Breast Examination) (CBE). Pada konsultasi Anda, riwayat medis dan riwayat keluarga Anda yang relevan akan ditinjau. Hampir 95% dari semua kasus kanker payudara dapat disembuhkan jika dideteksi secara dini. Itulah mengapa BSE begitu penting.

JENIS - JENIS KANKER

KANKER PAYUDARA

Kanker payudara sekarang merupakan penyebab paling utama kedua dari kematian karena kanker pada wanita dewasa ini (setelah kanker paru-paru), dan merupakan kanker paling umum di antara para wanita. Ini adalah kanker yang paling sering dijumpai pada wanita dan terdapat kenaikan jelas dalam insidens penyakit ini dengan berjalannya waktu.Dapat disembuhkannya kanker tergantung dari tahapnya pada penampilan awalnya, dan semakin dini kanker ditemukan, semakin mudah bisa disembuhkan. Karena itu, meningkatkan kesadaran masyarakat dan meningkatkan partisipasi wanita sehat dalam program skrining akan membantu memberantas penyakit yang berpotensi mematikan ini.
Tanda-tanda & Gejala Umum:
• Benjolan payudara yang tak nyeri, atau benjolan di ketiak.
• Pendarahan atau pengeluaran cairan dari puting.
• Perubahan dalam warna atau rasa sewaktu diraba pada kulit payudara atau puting, misalnya pembentukan lesung atau kerutan, atau ruam merah.
• Perubahan dalam ukuran atau bentuk payudara.
Diagnosa Kanker Payudara
Skrining untuk kanker payudara sekarang tak dapat dipungkiri. Rekomendasi akhir-akhir ini oleh berbagai organisasi mencakup hal-hal sebagai berikut:
• Pemeriksaan payudara sendiri setiap bulan - Anda dapat diajari bagaimana melakukan ini oleh dokter umum Anda atau oleh setiap dokter.
• Pemeriksaan payudara klinis oleh dokter medis setiap 4 bulan.
• Mamografi reguler dengan atau tanpa ultrasound payudara dimulai pada usia 40-50. Ini harus dilaksanakan setiap tahun jika Anda berusia di atas 50 tahun. Jika Anda lebih muda dari 50 tahun, Anda harus melakukan pemeriksaan setiap tahun jika ada riwayat kanker payudara dalam keluarga, dan ini harus dimulai 5-10 tahun lebih awal daripada kasus kanker yang paling dini dalam keluarga.
Jika suatu jejas mencurigakan ditemukan pada pemeriksaan, dokter mungkin akan meneruskan dengan melakukan biopsi (pengangkatan suatu sampel jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop) dengan menggunakan jarum untuk mengangkat beberapa sel dari benjolan, atau dokter mungkin akan melakukan operasi kecil untuk mengangkat sebagian atau seluruh benjolan untuk tes histologis lebih lanjut

OPSI PENGOBATAN
Pengobatan pilihan untuk penyakit tahap dini adalah pembedahan kuratif. Ini dapat berupa mastektomi yang merupakan pengangkatan seluruh payudara, atau pembedahan konservasi payudara bila hanya sebagian dari payudara diangkat. Keputusan sering diambil berdasarkan ukuran tumor, ukuran payudara, dan apa yang lebih dipilih pasien. Kelenjar getah bening di ketiak juga diangkat untuk diperiksa. Kecenderungan sekarang ini bergerak ke arah bedah konservasi payudara, dan bahkan pada pasca-mastektomi wanita ada permintaan yang semakin meningkat untuk bedah rekonstruktif payudara yang bisa menghasilkan efek kosmetik menyeluruh yang baik. Pengobatan tambahan pasca pembedahan dapat mencakup Radioterapi atau Kemoterapi. Sekarang ini terdapat beberapa terapi bertarget yang memperlihatkan respon menjanjikan pada pasien kanker payudara lanjut.Pada kasus yang dipilih akan diberikan khemotherapy yang diberikan dengan mempertimbangkan efek samping seringan mungkin pada pasien.
Radioterapi adalah penggunaan sinar-X berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker, dan menghentikannya dari bertumbuh. Digunakan terutama untuk mengurangi kesempatan bagi tumor untuk tumbuh kembali di daerah operasi awal.
Kemoterapi adalah pemberian obat-obat untuk membunuh sel-sel kanker, dan merupakan suatu terapi sistemik di mana obat-obat masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau dengan injeksi, dan berjalan ke seluruh tubuh. Kemoterapi telah terbukti mengurangi insidens penyebaran kanker ke bagian-bagian lain dalam tubuh, dengan demikian meningkatkan kelangsungan hidup dan memperpanjang umur.

KANKER KOLOREKTAL
Kanker kolorektal adalah kanker yang berasal dalam usus besar atau dubur. Di Indonesia kasus kanker ini mulai meningkat, ini merupakan jenis kanker paling umum secara menyeluruh. Namun, angka tingkat kematian dari kanker kolorektal telah turun selama 15 tahun terakhir ini karena metode skrining yang bertambah baik dan kemajuan-kemajuan dalam pengobatan. Hal ini karena deteksi dini dan pengangkatan polip usus dapat membantu mencegah kanker kolorektal.
Tanda-tanda & Gejala Umum:
• Darah pada tinja adalah tanda umum dari penyakit ini. Darah dapat berwarna merah terang atau gelap, dan dapat tak terlihat
• Perut tak nyaman seperti nyeri, kembung, kram, rasa kekenyangan
• Perubahan pada kebiasaan buang air besar
• Sembelit atau diare
• Ukuran tinja menyusut
• Mual dan muntah
Diagnosa Kanker Kolorektal
Skrining dianjurkan mulai pada usia 50 tahun, dan meliputi pemeriksaan tinja serta kolonoskopi. Biopsi perlu untuk menegaskan diagnosa. Bila kanker kolorektal dicurigai, uji laboratorium seperti urinalisis, tes darah, dan tes imaging seperti sinar-X dan CT scan dilakukan untuk menegaskan lebih jauh diagnosa.
Diagnosa Kanker Kolorektal
Skrining dianjurkan mulai pada usia 50 tahun, dan meliputi pemeriksaan tinja serta kolonoskopi. Biopsi perlu untuk menegaskan diagnosa. Bila kanker kolorektal dicurigai, uji laboratorium seperti urinalisis, tes darah, dan tes imaging seperti sinar-X dan CT scan dilakukan untuk menegaskan lebih jauh diagnosa.
Opsi-Opsi Pengobatan
Pembedahan adalah pengobatan pilihan untuk kanker kolorektal. Pengobatan kanker tergantung pada tahap penyakit dan kesehatan umum pasien. Kemoterapi dan terapi Radiasi sering digunakan sebagai pengobatan membantu (yaitu sebagai tambahan untuk pembedahan).Perawatan tindak-lanjut dianjurkan untuk pasien kanker kolorektal untuk memastikan bahwa penyakit yang kambuh atau semakin lanjut dideteksi secepat mungkin. Pasien harus menjalani pemeriksaan fisik reguler, Faecal occult blood tests, Kolonoskopi, CT scan, dan Sinar-X.


sumber@ promosi kesehatan "SADARI"
natural_love
NAMA KETRAMPILAN : Manual Plasenta
MATA KULIAH : ASKEB IV (Patologi)
WAKTU : 150 Menit



1. Tanpa melihat job sheet, mahasiswa mampu mempersiapkan bahan, alat dan perlengkapan untuk tindakan manual plasenta dengan tepat
2. Tanpa melihat job sheet Mahasiswa mampu melakukan manual plasenta sesuai standar


1. Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4 vol 2. Jakarta. EGC, 2008; 1170-1171
2. JNPK-KR. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial Persalinan. Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR, 2007; 128-130
3. Cunningham, Gary. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta. EGC, 2006; 707-708


Kala III persalinan adalah periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan, yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Jika plasenta belum lahir setelah 30 menit setelah bayi lahir maka kejadian tersebut dinamai retensio plasenta, sehingga diperlukan tindakan segera plasenta manual yaitu tindakan untuk melepas plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri untuk mencegah terjadinya perdarahan hebat pada ibu yang dapat mengancam keselamatan ibu.

Dalam melakukan manual plasenta terdapat istilah – istilah yang perlu diketahui:
Retensio plasenta : plasenta belum lahir setelah 30 menit
Avulsi : Plasenta terlepas dari tempat implantasinya
Plasenta akreta : Plasenta yang berimplantasi sampai lapisan miometrium
Dorso-kranial : Menekan uterus kearah lumbal dan kepala ibu
Dorsal Recumben : Posisi berbaring terlentang dengan kedua lutut fleksi (ditarik atau diregangkan) diatas tempat tidur



1. Baca dan pelajari lembar kerja atau job sheet dan daftar tilik.
2. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan dalam melakukan manual plasenta
3. Ikuti petunjuk instruktur/pembimbing.
4. Tanyakan kepada instruktur/pembimbing tentang hal-hal yang kurang di mengerti dalam pelaksanaan praktik.



1. Pastikan privasi klien terjaga
2. Lakukan pencegahan infeksi
3. Lakukan tindakan secara hati-hati
4. Perhatikan keadaan umum pasien
5. Lakukan tindakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan dengan benar dan tepat



I. PERALATAN
1. Kocher/klem: 1
2. Spuit 3 cc : 2
3. Kateter karet : 1
4. Infus set : 1
5. Abbocath no. 16-18 : 1
6. Handscoen panjang steril :1
7. Handscoen pendek steril :3
8. Set perlindungan dari infeksi (google, masker, skort,sepatu)
9. Handuk bersih : 1
10. Kom kecil + Kapas suntik
11. Kom sedang + Kapas DTT
12. Medikamentosa:
• Antibiotika: Ampisilin 2 gr, Sefazolin 1 gr, Metronidazol 500 mg
• Uterotonika: Ergometrin
• Cairan infus: NaCl 0,9 %, RL
11. Larutan antiseptik: betadin
12. Bengkok :1
13. Baskom + Larutan klorin 0,5% : 2


II. PERLENGKAPAN
1. Tensimeter dan stetoskop
2. Wadah Placenta : 1
3. Tempat sampah Tajam : 1
4. Tempat sampah Basah : 1
5. Tempat sampah kering : 1
6. Sabun cair untuk cuci tangan
7. Tempat cuci tangan
8. Standar infus

III. BAHAN
Phantom panggul wanita dan plasenta



NO LANGKAH-LANGKAH GAMBAR
1. Berikan penjelasan kepada ibu/keluarga tindakan yang akan dilakukan
Key Point
Gunakan bahasa yang mudah di mengerti ibu/keluarga

2. Persiapan pasien, penolong, dan peralatan
Key Point
Susun alat secara ergonomis dan letakkan pada tempat yang mudah di jangkau .



3 Siapkan posisi pasien pada bed ginekologi dengan posisi dorsal recumben
Key point:
Jaga privasi pasien

3. Cuci Tangan
Key Point
 Lepaskan semua perhiasan
 Gunakan teknik cuci tangan 7 langkah
Keringkan dengan handuk yang bersih.

4. Lakukan Kateterisasi
Key Poin
Kosongkan kandung kemih, Kandung kemih yang penuh akan menghambat pengangkatan plasenta, serta menghambat kontraksi dan posisi uterus

5. Berikan Anestesi – verbal/ analgesia / perrectal
Key Poin
Lakukan perlahan-lahan

6 Pakai sarung tangan pada kedua tangan dan mengenakan sarung tangan panjang sampai siku yang steril pada tangan kanan
Key point:
Lakukan dengan cepat dan hati – hati, jangan sampai menyentuh bagian lateral sarung tangan

7 Jepit tali pusat pada jarak 5-10 cm dari vulva
Key Point
Memegang tali pusat lebih dekat ke vulva akan mencegah avulsi, tegangkan dengan satu tangan sejajar lantai
8 Masukkan tangan kedalam vagina
Key Point
Tangan masuk secara obstetrik dengan menelusuri sisi bawah tali pusat


9 Lepaskan pegangan tali pusat dan pindahkan tangan kiri untuk memegang fundus uteri dari luar
Key point:
Tangan kiri memegang fundus uteri
10 Tentukan tempat implantasi plasenta
Key Point
Bentangkan tangan secara obstetrik menjadi datar seperti memberi salam, jari-jari tangan merapat, temukan tepi plasenta yang telah terlepas.
11. Perluas pelepasan plasenta
Key Point
Geser tangan kekanan dan kiri, sambil digeserkan keatas (kranial ibu) hingga semua perlekatan terlepas dari dinding uterus, curigai adanya plasenta akreta jika plasenta sulit dilepaskan.

12. Menarik plasenta secara hati-hati dengan tangan kanan pada waktu uterus berkontraksi
Key point:
Jangan hanya memegang sebagian plasenta



13. Pindahkan tangan kiri ke supra simpisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan
Key point:
Dorong uterus ke arah dorsokranial

14 Periksa plasenta setelah dilahirkan lengkap/tidak
Key point:
Pastikan tidak ada robekan pada plasenta dan selaput plasenta

15 Berikan 0,2 mg ergometrin IM untuk membantu kontraksi uterus
Key point:
Lakukan aspirasi

16. Periksa ibu dan lakukan penjahitan bila ada robekan servik atau vagina juga episiotomi
Key point:
Observasi keadaan umum pasien


17. Periksa Kembali Tanda vital ibu
Key Poin
Periksa dengan Seksama

18 Dekontaminasi sarung tangan
Key Point
Lepasakan sarung tangan secara terbalik, rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit

19. Cuci tangan
Key Point
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir

20. Yakinkan uterus berkontraksi dengan baik
Key point:
Uterus menjadi bulat


21 Berikan therapy
22. Dokumentasikan
Key Point
Catat semua tindakan yang telah dilakukan dan hasil dari tindakan tersebut



EVALUASI
Masing-masing mahasiswa mendemonstrasikan manual plasenta, dan nilai secara obyektif dengan daftar tilik




sumber@ pembelajaran mata kuliah Asuhan kebidanan IV(PATOLOGI) STIKes Dharma Husada Bandung 2009
natural_love
ALAT KONTRSEPSI DALAM RAHIM
(AKDR)
IUD COPPER T 380 A







D3 KEBIDANAN
STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

Intra Uterin Device (IUD) Merupakan alat kontrasepsi dalam rahim sebagai pencegah kehamilan. IUD ini di masukan kedalam rahim seorang ibu melalui lubang kemaluan.

A.Keuntungan IUD Copper T 380 A.
 Segera efektif dan efek sampingnya sedikit.
 Metode jangka panjang (10 tahun) dan tidak mahal.
 Tidak mengganggu hubungan suami istri.
 Kesuburan cepat pulih segera setelah IUD di cabut.
 Tidak mengganggu proses menyusui.
 Bila tidak ada masalah setelah kunjungan awal,tidak perlu ke klinik.cukup control setiap 6 bulan atau 1 tahun sekali.


B.Keterbatasan IUD Copper T 380 A
 Perlu pemeriksaan ginekologis oleh petugas kesehatan.
 Memasang dan mencabut harus oleh tenaga kesehatan terlatih.
 Kemungkinan IUD keluar sendiri.
 Tidak mencegah penyakit menular seksual.


C.Efek samping IUD Copper T 380 A.
 3 Bulan pertama Haid tidak teratur dan adanya keputihan.
 Darah Haid lebih banyak dan sedikit nyeri.
 Pendarahan bercak diluar waktu haid.


D.Waktu pemasangan IUD CopperT 380 A
 Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau dalam siklus berjalan selama ibu tidak hamil.
 48 jam setelah melahirkan dan lebih dari 6 bulan setelah persalinan.
 Setelah keguguran selama 7 hari pertama selama tidak ada komplikasi infeksi atau radang panggul.


Sumber@ Hand out mata kuliah Alat Kontrasepsi.